Penyakit Jantung Koroner

Secara global, Penyakit Tidak Menular (PTM) yang menjadi penyebab kematian nomor satu setiap tahunnya adalah penyakit kardiovaskuler. Menurut World Health Organization (WHO), penyakit kardiovaskuler adalah penyakit yang disebabkan oleh gangguan fungsi jantung dan pembuluh darah. Ada banyak macam penyakit kardiovaskuler, tetapi yang paling umum dan paling terkenal adalah penyakit jantung koroner. Penyakit jantung koroner adalah gangguan fungsi jantung akibat otot jantung kekurangan darah karena penyumbatan atau penyempitan pada pembuluh darah koroner akibat kerusakan lapisan dinding pembuluh darah (aterosklerosis).

Apa Saja Faktor Risiko Penyakit Jantung Koroner?
Faktor risiko penyakit jantung terdiri dari faktor risiko yang tidak dapat dimodifikasi dan yang dapat dimodifikasi.
Faktor risiko yang tidak dapat dimodifikasi:
1. Riwayat Keluarga
2. Umur
3. Jenis kelamin
4. Obesitas

Faktor risiko yang dimodifikasi:
1.Hipertensi
2.Diabetes Melitus
3.Dislipidemia
4.Kurang aktivitas fisik
5.Diet tidak sehat
6.Stres

Apa Saja Tanda Serangan Jantung?

Berikut adalah tanda-tanda terjadi serangan jantung :
• Rasa sakit, nyeri atau tidak nyaman di dada kiri. Nyeri menjalar ke lengan kiri, bahu, punggung, leher rasa tercekik atau rahang bawah (rasa ngilu), kadang penjalarannya ke lengan kanan atau kedua lengan.
• Sesak napas
• Mual, muntah atau keringat dingin
• Pusing atau pingsan

Mari Cegah Penyakit Jantung dengan C.E.R.D.I.K

Cek kesehatan secara berkala
Enyahkan asap rokok
Rajin aktivitas fisik
Diet sehat dengan kalori seimbang
Istirahat cukup
Kelola stres

Sumber:
Pusat Data dan Informasi Kementrian Kesehatan Indonesia; Situasi Kesehatan Jantung; 2014.

NRS

Hari Olahraga Nasional

Hari Olahraga Nasional adalah hari olahraga untuk kita semua, bangsa Indonesia. Hari yang tepat mengingat agar menjaga hidup yang sehat dengan cara berolahraga.

Obat Obatan Yang Dapat Meningkatkan Denyut Jantung

Salam Sehat! Beberapa obat pada kondisi tertentu dan pada individu tertentu dapat mempengaruh sinyal listrik pada jantung dan membuat jantung berdetak lebih cepat (takikardia).

Penting bagi Sahabat Sehat untuk selalu mengkonsumsi obat secara tepat sesuai anjuran Dokter dan mendengarkan penjelasan Apoteker, agar terhindar dari efek samping yang tidak diinginkan.

Beberapa Jenis obat yang dapat mempengaruhi jantung berdetak lebih cepat antara lain:
1. Obat Asma
Banyak obat obatan asma dapat menyebabkan detak jantung menjadi lebih cepat, seperti kortokosteroid inhalasi, albuterol, inhaled long acting beta 2 agonist dan methylxanthine oral.
2. Antibiotik
Azithromycin adalah antibiotik yang dapat meningkatkan detak jantung. Namun, pada pasien penderita penyakit jantung, antibiotik lain seperti levofloxacin, amoxicillin, dan ciprofloxacin dapat mempengaruhi perubahan detak jantung.
3. Obat Batuk, Pilek, dan Alergi
Banyak obat Dekongestan, dengan kandungan Pseudoephedrine atau Phenylephrine yang dijual bebas atau disebut obat Over The Counter (OTC). Bahan bahan ini dapat menyebabkan jantung berdebar debar (heart palpitation) atau peningkatan tekanan darah.
4. Obat Tiroid
Pada pasien hipotiroid yang mengonsumsi obat levothyroxine, salah satu efek samping obat tersebut dapat meningkatkan denyut jantung.
5. Antidepresan
Beberapa obat yang digunakan untuk mengobati depresi dapat meningkatkan detak jantung termasuk Serotonin dan Norephinephrine Reuptake Inhibitors (SNRIs) seperti desvenlaxine, duloxetine, venlafaxine serta Tricyclic Antidepressants seperti amitriptyline, clomipramine dan desipramine.
6. Suplemen
Beberapa suplemen dapat memicu peningkatan detak jantung dan menyebabkan detak jantung menjadi tidak teratur. Contohnya bitter orange, valerian, hawthorn, ginseng dan ephedra.

Sahabat Sehat tidak perlu khawatir, karena pasti Dokter akan memberikan obat yang sesuai dengan kondisi masing-masing pasien untuk kesembuhan dan keamanan pasien.
Dan ingat, dengarkan atau kalau perlu dicatat penjelasan dari Apoteker saat memberikan obat , agar tidak keliru dalam mengkonsumsi obat baik jenis, cara dan waktunya.

Salam Sehat

Sumber :
http://www.webmd.com/heart-diseases/atrial-fibrillation/medicines-raise-heart-rate

EAA

Olahraga Pada Masa Pandemi Covid 19

Olahraga yang dapat dilakukan pada masa pandemi Covid-19 terdiri dari aktifitas fisik dengan intensitas dan durasi sedang, baik yang dilakukan di dalam ruangan maupun di luar ruangan. Olahraga dalam ruangan yang dapat dilakukan yaitu jalan cepat di sekitar rumah atau naik turun tangga selama 10-15 menit sebanyak 3 kali sehari, lompat tali, sepeda statis, treadmill, aerobic, latihan peregangan, dan bermain games dengan keluarga. Sedangkan olahraga luar ruangan yang dapat dilakukan yaitu berjalan di sekitar tempat tinggal atau taman, bersepeda, berkebun dan yoga.

Rekomendasi mengenai olahraga pada masa pandemi Covid-19 bergantung pada keadaan kesehatan masing-masing individu. Pada orang yang sehat atau pada orang yang terkonfirmasi Covid-19 tanpa gejala, dianjurkan untuk olahraga di lingkungan pribadi dengan ventilasi udara yang bagus dan menggunakan alat peralatan ribadi. Untuk orang yang terkonfirmasi Covid-19 dengan gejala ringan dan gejala sedang, diperbolehkan olahraga ringan sekitar 10 menit dengan tes jogging dahulu. Jika kondisi memburuk atau timbul gejala yang memperberat kondisi pasien, maka segera hentikan kegiatan olahraga sampai sembuh sempurna. Aktifitas fisik atau olahraga dengan intensitas tinggi tidak dianjurkan pada penderitan Covid-19.

Beberapa jenis olahraga yang dapat dilakukan selama masa pandemi di antaranya:

Latihan Anaerobik
Latihan anaerobik adalah latihan fisik intensif dengan durasi yang pendek. Latihan ini membutuhkan energi yang besar, tetapi hanya melibatkan beberapa kelompok otot.
Contoh latihan anaerobik :
• Wall Push Up, Push Up, Squat , Crunches, Angkat beban

Latihan Aerobik atau Kardio
Latihan aerobik disebut juga latihan kardiorespirasi karena melatih jantung dan paru. Latihan aerobik adalah latihan yang melibatkan banyak kelompok otot, yang dilakukan secara terus menerus dan berirama (ritmik). Latihan aerobik bisa dilakukan di rumah dengan memanfaatkan perabotan rumah.
Contoh Latihan Aerobik :
• Senam aerobic, Loncat Tali, Sepeda Statis, Treadmill, Naik turun tangga di dalam rumah dengan durasi 10-15 menit, 2-3x Sehari.
Khusus untuk orang dengan faktor risiko penyakit tidak menular, disarankan melakukan aktivitas fisik untuk meningkatkan imunitas.

Berolahraga di masa pandemi tetap harus menjaga protokol kesehatan. Sedapat mungkin olahraga dilakukan di rumah atau di area pribadi sehingga tidak memerlukan kontak dengan orang lain dan tidak perlu menggunakan masker. Penggunaan masker saat berolahraga, terutama olahraga berat, tidak dianjurkan oleh World Health Organization (WHO). Jika ingin melakukan olahraga secara berkelompok, lakukan dengan jumlah orang yang seminimal mungkin dan sebaiknya dilakukan di ruang terbuka dengan sirkulasi udara yang baik serta menjaga jarak antar orang.

Sumber:
1. http://www.p2ptm.kemkes.go.id/kegiatan-p2ptm/dki-jakarta/aktivitas-fisik-di-masa-pandemi-covid-19-bagi-orang-dengan-faktor-risiko-ptm-3
2.https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5329739/
3. https://www.who.int/images/default-source/health-topics/coronavirus/myth-busters/mythbuster—masks-and-exercise.png
4. Halabchi, F., Ahmadinejad, Z., Ghaffari, M.S. 2020. COVID-19 Epidemic: Exercise or Not to Exercise; That is the Question! Asian J Sports Med. In Press. doi: 10.5812/asjsm.102630
5. Chen. P., Mao, L., Nassis, G.P., Harmer, P., Ainsworth, B.E., Li, F. 2020. Wuhan coronavirus (2019-nCoV): The need to maintain regular physical activity while taking precautions. J Sport Health Sci., 9 (2), pp.103–4
6. Dominski, FH. & Brandt, R. Do the benefits of exercise in indoor and outdoor environments during the COVID 19 pandemic outweigh the risks of infection? Sport Sciences for Health (2020) 16:583–588
7. Pitanga et al. Physical Activity and COVID-19. Int J Cardiovasc Sci. 2020; 33(4):401-403
8. https://www.exerciseismedicine.org

JAR

HUT RI ke-77

Dirgahayu Republik Indonesia yang ke-77 tahun, mari memperjuangkan dan mengembangakn bangsa Indonesia menjadi negara yang adil dan sejahtera.

Pulih Lebih Cepat Bangkit Lebih Kuat