Faktor Risiko Hipertensi

Faktor Risiko Hipertensi

Hipertensi adalah salah satu penyakit kronis yang sering terjadi. Menurut data Riset Kesehatan Dasar, prevalensi hipertensi di Indonesia diperkirakan mencapai angka 34,11% pada populasi penduduk >18 tahun. Faktor risiko penyebab hipertensi dapat dibagi menjadi dua, yaitu faktor risiko yang tidak dapat diubah dan faktor risiko yang dapat diubah.
Faktor Risiko yang tidak dapat diubah, yaitu :
1. Umur
2. Jenis Kelamin
3. Genetik (Riwayat keluarga)

Faktor Risiko yang dapat diubah
1. Berat badan berlebih
Berat badan berlebih membuat jantung bekerja lebih keras untuk memompa darah ke seluruh tubuh. Lama kelamaan, jantung terus mendapat beban yang semakin berat dan menimbulkan tekanan pada pembuluh darah. Sehingga mencetuskan terjadinya hipertensi. Dalam International Journal of Hypertension, disebutkan bahwa kelebihan berat badan adalah faktor risiko utama yang dapat dimodifikasi pada orang yang berisiko lebih tinggi terhadap hipertensi.

2. Merokok
Dalam rokok terkandung zat racun seperti tar, nikotin dan karbon monoksida. Zat tersebut akan menurunkan kadar oksigen ke jantung, meningkatkan tekanan darah, mengakibatkan terjadinya peningkatan gumpalan darah dan kerusakan endotel pembuluh darah coroner.

3. Diet tinggi lemak dan rendah serat
Konsumsi lemak yang berlebihan dapat menimbulkan risiko hipertensi karena akan meningkatkan kadar kolesterol dalam darah. Kolesterol tersebut akan melekat pada dinding pembuluh darah yang lama-kelamaan pembuluh darah akan tersumbat diakibatkan adanya plak (plaque) dalam darah yang disebut dengan aterosklerosis. Hal ini yang menjadi faktor risiko hipertensi.

4. Dislipidemia
Dislipidemia merupakan faktor risiko terbentuknya aterosklerosis. Aterosklerosis akan mengakibatkan penyumbatan dan penimbunan lemak. Hal tersebut mengakibatkan tingginya hambatan (tahanan) pada pembuluh darah sehingga memicu peningkatan tekanan darah.

5. Konsumsi garam berlebih
Garam memiliki sifat mengikat cairan sehingga mengkonsumsi garam dalam jumlah yang berlebihan secara terus-menerus dapat berpengaruh secara langsung terhadap peningkatan tekanan darah. Menurut Pedoman Gizi Seimbang, konsumsi garam sebaiknya tidak lebih dari 1 sendok teh per hari. Hal ini bertujuan untuk mengurangi risiko hipertensi.

6. Kurang aktivitas fisik
Orang yang kurang aktif bergerak dan yang kurang bugar, memiliki risiko menderita tekanan darah tinggi lebih tinggi 20-50% dibandingkan mereka yang aktif dan bugar

7. Stres
Kondisi stres meningkatkan aktivitas saraf simpatis yang kemudian meningkatkan tekanan darah secara bertahap, artinya semakin berat kondisi stres seseorang maka semakin tinggi pula tekanan darahnya.

8. Konsumsi alkohol
Alkohol dapat mempersempit dinding pembuluh darah dan berujung pada kerusakan pembuluh darah, yang pada akhirnya dapat meningkatkan risiko terjadinya hipertensi.

Dengan mempelajari faktor-faktor risiko penyebab hipertensi, khususnya faktor risiko yang dapat dirubah, mari jaga pola hidup sehat dan hindari faktor risiko diatas agar kita dapat menurunkan risiko hipertensi.

Salam sehat,

Sumber:

  1. National High Blood Pressure Education Program. The Seventh Report of the Joint National Committee on Prevention, Detection, Evaluation, and Treatment of High Blood Pressure pdf icon[PDF – 223K]external icon. Bethesda, MD: National Heart, Lung, and Blood Institute; 2003.
  2. Vasan RS, Beiser A, Seshadri S, Larson MG, Kannel WB, D’ Agostino RB, et al. Residual lifetime risk for developing hypertension in middle-aged women and men: the Framingham Heart Studyexternal icon. JAMA. 2002;287(8):1003–1010.
  3. Benjamin EJ, Muntner P, Alonso A, Bittencourt MS, Callaway CW, Carson AP, et al. Heart disease and stroke statistics—2019 update: a report from the American Heart Associationexternal icon. Circulation. 2019;139(10):e1–e473. doi: 10.1161/CIR.0000000000000659.
  4. International Journal of Hypertension
  5. Direktorat P2PTM Kemenkes RI
  6. World Health Organization

JAR

Share this post

Artikel Terkait

Temukan Artikel terkait lainya, untuk menambah wawasan kamu.

Penyakit Jantung Koroner

Secara global, Penyakit Tidak Menular (PTM) yang menjadi penyebab kematian nomor satu setiap tahunnya adalah penyakit kardiovaskuler. Menurut World Health

Olahraga Pada Masa Pandemi Covid 19

Olahraga yang dapat dilakukan pada masa pandemi Covid-19 terdiri dari aktifitas fisik dengan intensitas dan durasi sedang, baik yang dilakukan

Yayasan Kesehatan Pertamina adalah layanan kesehatan terpercaya yang berbasiskan Managed Care dan didukung oleh sistem IT dan SDM handal.

Copyright © 2024 Yakes Pertamina. All rights reserved