Hipertensi atau tekanan darah tinggi, adalah istilah medis yang sering kita dengar dalam masyarakat. Kondisi ini sering disebut sebagai “the silent killer”, karena umumnya terjadi tanpa disertai keluhan.
Seseorang dikatakan hipertensi jika hasil pengukuran tekanan darah menunjukkan hasil tekanan sistole (angka yang pertama) ≥ 140 mmHg dan/atau tekanan diastol (angka yang kedua) ≥ 90 mmHg pada lebih dari 1(satu) kali kunjungan, idelanya diukur selama 2 minggu berturut-turut.
Berdasarkan kasus yang terjadi, bila seseorang menderita hipertensi dan tidak dikontrol, dapat meningkatkan risiko terjadinya penyakit jantung, stroke, dan gagal ginjal. Keberhasilan mengontrol tekanan darah mencapai target terbukti menurunkan kejadian stroke sebesar 30-40% dan kejadian penyakit jantung koroner sebesar 20%.
Perlu Dikontrol
Jika seseorang mengalami hipertensi, maka upaya yang harus dilakukan adalah mengontrol tekanan darah. Seseorang sebaiknya melakukan pengukuran tekanan darah secara mandiri atau dapat mengakses ke fasilitas kesehatan terdekat. Pengukuran secara mandiri sangat memungkinkan dikarenakan saat ini alat ukur tekanan darah sudah beraneka ragam terutama dengan kemampuan otomatis.
Kalau seseorang sudah terjadi tekanan darah tinggi maka sebaiknya segera mengunjungi dokter untuk mendapatkan penanganan dan upaya-upaya yang harus dilakukan untuk mengontrol hipertensi.
“Kalau individu itu sudah mendapatkan obat dan sudah tahu tekanan darahnya harus diturunkan sampai angka tertentu, maka selanjutnya obat tetap harus diminum walaupun tekanan darahnya sudah mencapai target”.
Hipertensi adalah penyakit kronik yang tidak bisa disembuhkan. Jadi kalau seseorang tekanan darahnya sudah mencapai target bukan berarti dia sembuh, tapi terkontrol. Kalau sudah terkontrol maka diharapkan akan menurunkan risiko penyakit jantung, stroke, dan gagal ginjal.
Menurut studi, apabila kita bisa mengontrol tekanan darah maka risiko untuk terjadinya stroke dan kematian akibat stroke akan turun 30% sampai 40%.
Upaya-upaya yang dilakukan untuk mengelola hipertensi adalah mengenali penyebab dan faktor resiko agar kita bisa mencegah dan menghindari hal-hal yang dapat menyebabkan naiknya tekanan darah. Selain itu minum obat tensi teratur dan rutin membantu mengurangi resiko komplikasi.
Hari Hipertensi Sedunia diperingati setiap tanggal 17 Mei dengan adanya hal ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat untuk melakukan pencegahan dan pengendalian hipertensi yang dimulai dari diri sendiri dan keluarga antara lain dengan pengukuran tekanan darah secara berkala.
Sumber:
1. Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular, Kementrian Kesehatan RI
2. AAFP ; American Academy of Family Physician
YBA